Cara sawo walanda dijual |
Perjalanan kami menuju
Lembang, Jawa Barat tertuju pada deretan buah yang terdapat di kiri jalan. “Buah
apa itu?,” kata suami. Buahnya ada yang berwarna kuning, hijau dan diikat dengan tali.
Buah-buah itu digantung di bambu-bambu sederhana. Mobil kemudian berhenti di salah satu kios.
“Mas, buah apa itu?,” kata
saya.
“Sawo Walanda, bu,” kata
mas penjual
“Hah? Sawo Belanda? Enak nggak?”
saya bertanya lagi
“Sawo walanda, bu. Enak
bu. Kayak ubi,” ungkapnya.
“Oh ok. Makasih ya, mas,”
kata saya.
Mobil kemudian melaju kembali. Sepanjang jalan, kami masih penasaran dengan buah yang disebut sawo walanda itu. “Kok buah dibilang rasanya seperti ubi,” kata suami lagi. Teryata ia masih penasaran. Saya kemudian menyarankan untuk membeli agar dicoba. Kami kemudian berhenti di salah satu kios. Ada dua pria berusia 40 tahun dan 60 tahun yang tampak merapikan ikatan buah yang dijualkan.
“Pak, nama buah ini apa?,”
kata saya. Saya sengaja bertanya lagi. Siapa tahu jawabannya berbeda. “Itu sawo walanda, bu,” kata pria yang bernama Pak Yayat. Pak Yayat sudah hampir empat
tahun berjualan sawo walanda di Jalan Cipatat, Bandung Barat. Sawo walanda ada yang berwarna hijau dan ada pula yang berwarna jingga. Bentuknya lonjong dan agak oval. Di ujung buah berbentuk meruncing.
Pak Yayat lagi promosi |
Hmm... berarti benar buah itu
bernama sawo walanda. Nama lain buah ini adalah sawo mentega, sawo belanda hingga alkesa. Sawo walanda ini tumbuh di perkarangan rumah warga. Untuk
mengkonsumsi sawo walanda ini caranya mudah. Setelah dicuci bersih, buahnya
dibelah dua. Buah ini dibelah tak perlu menggunakan pisau tapi cukup menggunakan tangan dan akan muncul daging buah berwarna kuning jingga. Pak Yayat kemudian mengijinkan kami untuk mencoba separuh isi buah. Ketika
dikonsumsi, rasanya manis. “Wah benar-benar seperti ubi,” kata saya. Dagingnya empuk dan kulitnya
tipis sekali. Jadi, tak perlu mengupas kulitnya jika ingin mengkonsumsi buah
sawo walanda ini. Daging buahnya empuk dan di dalam buah ada biji berwarna cokelat.
Buah yang siap dikonsumsi
adalah buah yang empuk saat dipegang. Walaupun warnanya jingga, tapi kalau
masih terasa keras, berarti buah itu belum matang. “Kalau mau cepat matang, tangkainya
dipatah kemudian ditaburkan garam,” kata Pak Yayat lagi.
Buah ini dijual dengan harga Rp 25 ribu untuk satu ikat. Satu ikat terdiri dari 6 hingga 10 buah. Buah ini memiliki berbagai manfaat, salah satunya dianggap dapat mengobati panas dalam. Selain bisa dimakan langsung, buah ini juga dapat diolah menjadi bahan makanan seperti kue hingga puding. Ada juga yang mengolah buah ini menjadi puding. Buah ini termasuk buah lokal yang tumbuh di sepanjang musim. "Kalau sudah berbuah ya dipanen," kata Pak Yayat. Jika melewati jalan Cipatat, jangan lupa berhenti dan membeli buah lokal ini ya ....
Aku belum pernah ngeliat buah ini. Jadi penasaran. Dari luar mirip lemon tapi pas isinya emang sawo ya
Reply DeleteIya dari luar kayak lemon tapi berukuran lebih besar, mba. Rasanya lebih mirip ubi, mba :)
Reply DeleteBelum pernah coba sawo walanda, ngilerr
Reply DeleteMari dicoba, mba :)
Reply Deletebaru tahu ada jenis sawo ini mbak, biasanya kan sawo kecil2 hehehe tapi manisnya selangit :D
Reply DeleteIya mba Chris. Aku ya baru tahu kemarin. Saking penasaran langsung dibeli :)
Reply Deleterasanya kyak apa itu mbak..
Reply Deletekayak sawo biasa ato sawo belanda ? :)
Rasanya seperti ubi, mas. Lembut gitu dagingnya...Rasanya kayak sawo walanda. Hehhe
Reply Deleteoh sawo itu , aku suka penasaran kalau mau ke cianjur banayk sekali orang dagang di sepanjang jalan di padalarang.
Reply DeleteIyaa mba Tira. Aku kemarin ya karna penasaran jadinya beli deh. Hehhee. Makasih mba :)
Reply Deleteblm pernh ngicipin buah ini, jd penasaran,
Reply DeleteAku tahunya hanya di Bandung Barat, mba. Banyaak banget disana :)
Reply Deletepenasaran untuk nyicip
Reply DeleteSapa tahu mampir di sana bisa sekalian nyicip-nyicip mba :)
Reply DeleteSawo Walanda, pernah makan tapi dulu banget hehe
Reply DeleteAku malah belum pernah makan sama sekali, mba. Baru nyoba ya pas kemarin beli itu :)
Reply Deleteaku blm pernah tau buah itu cii.. tapi kok penampakannya kaya kesemek yaa?? sama gak sih? manis gak rasanya?
Reply Deleteida, aku malah belum pernah makan kesemek. Hhehehe. Tapi mirip banget kayak ubi. Rasanya ubi. Maniss kalau udah mateng, Ida :)
Reply Deletebaru ngerti ada sawo walanda, pasti manis banget deh, di lembang ya, di bogor jarang soalnya
Reply Deletebelom pernah nyobain sawo ini maksss
Reply Deletekayaknya enak yaa,, bentuknya juga besar gitu kalo liat dari fotonya
Iyaaaa, mba. Nggak terlalu gede-gede banget, mba. Enaknya dimakan rame-rame ama teman mba :) . Makasih sudah mampir
Reply Deletebuah yang terkenal sebagai warna kulit kita :)
Reply DeleteSawo mateng :). Makasih sudah mampir mas
Reply DeleteSeumur-umur baru tau ada sawo walanda, kayaknya di Medan juga gak ada.. hehehe :D.
Reply DeleteIyaa kayaknya mungkin hanya di Jabar ya mba :). MAkasih
Reply Deletebaru tahu namanya. duluu banget pernah makan..dikasih tetangga
Reply DeleteIya namanya banyak, mba. Tapi terkenalnya sawo walanda, mba Innayah :) makasih
Reply DeleteBaru liat buah ini mbak...:) pengen nyobain deh...
Reply DeleteYuk nyicipin, mba. Hiihii. Makasih mbaa
Reply DeleteWah belum pernah liat sawo walanda, biasanya sawo biasa yang cokelat itu. Jadi penasaran, unik ya :)
Reply DeleteIya mba Lianny aku awalnya hanya tahu sawo yang cokelat itu :)
Reply Deletepernah ke bandung tapi blom pernah liat buah ini..
Reply Deletehihii..penasaran juga pengen mencicipinya :D
Akhirnya liat di blog aku kan ya. Hehhehe. Makasih :)
Reply DeleteWaaah saya juga baru tahu nih ada sawo walanda... kalo dibikin kripik, kira-kira bisa nggak ya? :D
Reply DeleteMas, kalau dibuat keripik belum tahu ya karna teksturnya halus dan mudah penyot saat ditekan :)
Reply Delete