Karena
jaraknya yang dekat saya pun kerap berkunjung ke setu Pendongkelan. Senin, 2
November 2015, saya bersama Ayyas, Papa dan Gendis pun mendatangi kawasan setu
Pendongkelan. Niat awalnya, menaiki bebek-bebekan yang tersedia di kawasan ini.
Saya masih ingat awal menaiki bebek-bebekan, diminta menggunakan baju
pelampung. Duuh … nggak nyaman sekali. Apalagi aromanya tak sedap. Tapi ya,
demi keselamatan akhirnya baju pelampung itu kami pakai. Tapi entah kenapa,
kini tak ada lagi yang menggunakan baju pelampung. Dan, kami juga pun tak
ditawari.
Terkait
harga, jika dulu harganya Rp 5 ribu untuk seperempat jam dan Rp 10 ribu untuk
setengah jam, kini ada penambahan harga. Saat ini, jika ingin menikmati
fasilitas bebek-bebekan, harga untuk setengah jam Rp 15 ribu dan Rp 9000 untuk
seperempat jam. Menurut saya, ini masih lebih murah daripada di tempat lain.
Waktu
yang tepat untuk menaiki bebek-bebekan ini adalah pada sore hari karena udara
tidak panas. Hembusan angin membuat suasana menjadi nyaman. Saat naik bebek
bersama Ayyas dan Gendis, saya memilih tidak jauh kayuh bebek-bebekan dari
bibir danau. “Ummi, kita sampai di sana aja, “ kata Gendis meminta agak jauh. Uhhh
.. takutt …. Soalnya hanya saya saja sendirian yang kayuh. Selama berada di
setu, kami menikmati hembusan angin dan
makan roti yang dibawa dari rumah dan bergalirlah obrolan antara kami bertiga.
Saya
: “Dek Gendis, Dek Gama pintar ya. Ibu pergi kerja nggak nangis”
Gendis
: “Mungkin Dek Gama pengen Ibu kerja terus atau pulang malam”
Ayyas
: “Nggak enak loh kalo pulang malam. Aku aja nggak suka kalau ummi pulang
malam. Nggak ada yang peluk aku, nggak ada yang bobok bareng aku”
Loh
loh, teryata ada yang curhat. Hahhaaaa …
Usai
naik bebek-bebek, kami memilih naik skuter anak dual pedal. Eh, bukan kami
karena saya tak ikutan. Tapi hanya Ayyas dan Gendis. Awalnya mereka terlihat
kagok naik karena belum pernah naik skuter dual pedal. Namun setelah saya ajari
secara perlahan, dalam waktu singkat, mereka sangat lihai bermain skuter dual
pedal. Oh ya, untuk skuter ini harga untuk 15 menit membayar Rp 5000. Asyik
bermain skuter, kami pun bergegas pulang.
Bagi
saya, kawasan ini sebenarnya sangat berpotensi menjadi tempat wisata yang menarik.
Hanya saja kurang dikelola dengan baik. Jika saya kebersihan di sekitar danau
terjaga. Begitujuga fasilitas bebek-bebek kalau di cat bersih, mungkin makin
banyak yang datang. Dengan adanya saung-saung disekitar setu sebenarnya membuat
suasana menjadi lebih asyik. Jika makin bagus, sering-sering ah bawa keluarga
ke sini …
Posting Komentar