Dia
tampak gelisah. Monitor komputer di meja kerjanya hanya dipandangnya saja. Sesekali
ia menggerakkan mouse komputer
miliknya. Tumpukan berkas yang harus ditanda tangani tergeletak belum di
sentuh. “Saya mendadak mikir rencana pensiun saya,” kata Dia.
Kegelisahaan
ini yang kemudian menuntutnya untuk berpikir alternatif pekerjaan lain sebelum
memasuki masa pensiun. Namun mencari alternatif pekerjaan lain, tentu berarti
keluar dari zona nyaman. Selama ini, ia terbiasa berangkat kerja langsung ke
kantor. Begitu juga pulang kerja ia tak pernah mampir kemana-mana tapi langsung
pulang ke rumah. “Tapi
saya
yakin saya bisa keluar dari zona nyaman ini,” katanya.
Kepada
sahabatnya, ia mengaku rekan kerja seusianya juga merasakan hal yang sama. Ada rekan
kerjanya yang mulai investasi apartemen, investasi emas untuk masa depan hingga
memiliki mini market. “Tapi ada juga yang masih mencari jawaban seperti saya
ini,” ungkapnya.
Tapi
Dia mengaku sudah berpikir beberapa alternatif pekerjaan lain yang bisa dilakukan sebelum ia
pensiun hingga pensiun kelak. Mulai dari usaha makanan, usaha kost-kostan
hingga kontrakan. Dia pernah membuat keciput, makanan khas . Tanggapan
yang diterima positif karena keciputnya dinilai enak. “Tapi membuatnya capek
juga,” katanya sambil tersenyum.
Ada
alternatif keinginan yang belum terlaksana. “Saya ingin membuat baso kerbau
atau baso ikan,” katanya. Membuat baso
kerbau bukan sesuatu yang mudah. Daging kerbau yang alot tentu membutuhkan
pengolahan yang berbeda dengan daging sapi. “Namun ini unik dan masih belum ada
yang mencoba,” katanya. Alternatif lain yang ingin dicoba adalah membuat bakso
ikan. Membuat bakso ikan memiliki tantangan tersendiri. “Menghilangkan amis
ikan tentu tak mudah,” tambahnya.
Dia
hingga kini belum memutuskan, apa alternatif yang akan di pilih. “Saya akan
berusaha untuk keluarga semampu saya,” tuturnya. Keputusan apapun yang akan
diambil, akan dikomunikasikan dengan istrinya. “Aku berharap yang terbaik untuk
masa depan kami sekeluarga,” katanya sambil tersenyum. (RA)
Đăng nhận xét