Masak apa ya? Itu
sekelebat pertanyaan yang terlintas di kepala saya. Nah, Rabu, 24 Mei saya dan
Ayyas memilih memasak Kukis Hias. Namanya hias, berarti harusnya ada hiasan
beraneka warna. Nah, niat saya memang demikian, tapi ah lihat nanti.
Akhirnyaaa, saya pun hanya memasak kukis dan tanpa di hias icing sugar.
Hahhaaa. Ah, sudahlah, yang penting bahannya nggak banyak dan membuatnya pun
tak sulit. Kali ini, saya memakai resep Kukis Hias ala Fatmah Bahalwan.
Kukis Hias
oleh Fatmah Bahalwan
Bahan Kukis
100 gram gula halus
300 gram mentega
4 butir kuning telur
500 gram tepung terigu protein sedang
20 gram maizena
1 sdt vanila essens (saya skip)
Cara membuatnya :
1. Kocok mentega dan gula halus
hingga lembut.
2. Masukkan kuning telur satu per
satu dan dikocok lagi hingga tercampur rata
3. Masukkan terigu, maizena dan
vanila, aduk rata sampai bisa dibentuk. Bila adonan masih lunak, tambahkan
terigu 1-3 sdm.
4. Giling adonan di atas meja dengan
ketebalan tertentu, misalnya 5mm. Cetak dengan cetakan kukis, pindahkan ke
loyang.
5. Oven dengan suhu 140 Celcius
selama kurang lebih 30 menit atau sampai keemasan
6. Keluarkan, biarkan dingin dalam
loyang.
7. Hias bagian atas kukis dengan
royal icing warna yang diinginkan. Biarkan kering atau oven dengan suhu 100
derajat celcius selama 15 menit. Angkat
Catatan
:
Saya
terlalu percaya diri mampu memasak kukis ini. Jadi, tanpa membaca dengan
lengkap cara membuatnya, saya langsung memasukkan gula halus dan tepung terigu
menjadi satu. Lalu saya masukkan juga kuning telur dan mentega. Setelah itu
baru saya sadar, bahwa seharusnya kocok mentega dan telur terlebih dahulu.
Rasanya kuatir kukis ini bakalan gagal. Apalagi tepung terigunya hampir
setengah kilo dan ini produk kukis pertama saya. Tapi saya memutuskan untuk
memasukkan semua bahan menjadi satu. Alias menggunakan metode All in One. Saya
mengaduknya menggunakan mikser kecepatan rendah, dan tepung terigu pun
bertebaran di mana-mana. Hahhaaa. Akhirnya saya mengaduknya dengan menggunakan
spatula dan kemudian dilanjutkan mengaduk dengan tangan.
Setelah
tercampur rata, saya pun mencetaknya dengan cetakan kukis yang saya beli
seharga Rp 30 ribu dan Rp 15 ribu. Dan, teryata butuh ketelatenan ya untuk
mencetak kukis ini. Apalagi Ayyas yangs ejak awal bilang mau bantu saya, malah
memilih asyik bermain (walau sebelumnya dia yang mengayak gula halus dan sempat
mencetak kukis awalnya). Dan akhirnya, kukis saya pun tercetak semua. Namun
kedepan, kalau kukis mau dicetak harus di atur dengan rapi sehingga bisa muat
banyak kukis untuk dipanggang.
Posting Komentar