Kali ini saya akan bercerita tentang Ayyas. Sejak bulan lalu, beredar informasi sekolah Ayyas di TK Al Biruni akan melaksanakan kemah. Perkemahannya tak jauh-jauh yakni di sekolah. Saat mengetahui informasi it, saya pun penasaran. Perkemahan ini hanya diikuti oleh siswa TK B. Siswa playgroup dan TK A diliburkan dan baru masuk lagi Senin. Beberapa hari sebelum pelaksanaan kemah, orangtua diberikan surat yang berisikan syarat-syarat yang harus dibawa murid. Mulai dari peralatan mandi, baju olahraga, makanan, selimut dan batal hingga membawa tanaman hias. Semua peralatan yang dibawa harus diberi nama.
Pagi hari, Ayyas menulis namanya di kertas label yang bisa ditempelkan. Baju yang akan digunakan di perkemahan, dia yang menentukan sendiri. Begitu juga selimut dan bantal. Makanan berupa snack, saya bawakan roti. Untuk makan malam, dibawa sejak sore hari yakni ayam goreng dan sop. Siang hari, saya membawakan perlengkapan itu ke sekolah Ayyas. Tiba di sekolah, bunda-bunda (panggilan guru di sekolah) sedang bekerjasama membantu mendirikan tenda. Salut juga dengan perjuangan para bunda mengerjakan tenda walaupun saya tahu itu tak mudah. Saat mengantarkan perlengkapan itu, Ayyas mengatakan dia tidak mau menggunakan selimut sebagai alas tidur. "Aku pakai karpet saja ummi. Lebih bagus," katanya. Tapi saya sengaja tetap memasukkan di tas untuk sekedar berjaga-jaga.
Usai mengantarkan perlengkapan, Ayyas kembali ke rumah dan saya pun bekerja. Sore hari, Ayyas diantar pengasuhnya ke sekolah. Untunglah saat ke sekolah, tak turun hujan. Saya sempat kuatir Ayays kehujanan karena beberapa teman Ayyas kehujanan. Namun syukurlah tidak.
Bunda yang menjadi wali kelas Ayyas sangat kooperatif. Bunda Dede, namanya, selalu mengabarkan keadaan anak-anak melalui foto dan tak segan menjawab pertanyaan orangtua yang menanyakan keadaan sang anak.
Termasuk saya yang bahkan menelpon Ayyas melalui Bunda Dede. Kegiatan yang dilakukan selama perkemahan sangat menarik. Mulai dari makan jagung rebus bertabur susu keju secara bersamaan, ada sesi bercerita hingga kegiatan mencari harta karun. Nah, bagi Ayyas kegiatan mencari harta karun ini sepertinya akan menjadi sangat menyenangkan.
Padahal, bukan pertama kali Ayyas tak tidur bersama saya. Karena saya seringkali terpaksa harus ke luar kota. Tapi tentu saja kali ini Ayyas tidur tanpa ditemani keluarga sama sekali. Walaupun dia pernah tidur siang tanpa keluarga karena saat itu tidur di daycare.
Kegiatan ini walaupun hanya berlangsung dua hari satu malam, diharapkan membekas dan menimbulkan kemandirian bagi anak. Saya merasakan Ayyas tak akan merasakan kesulitan dalam menyiapkan pakaian, mandi, menggunakan baju dan merapikan pakaian karena dia terbiasa itu. Saya agak kuatir kalau dia harus tidur tanpa minum susu di botol. Maklum, walau sudah TK, Ayyas masih saja minum susu di botol. Walaupun terkadang tidur tak minum susu di botol. Namun tengah malam terbangun dan tentu saja meminta meminum susu.
Oh, saya berharap kegiatan ini berkesan bagi Ayyas. Saya akan mendengar cerita Ayyas besok pagi. Menjemput Ayyas dengan cinta ...
Posting Komentar